Monday, November 10, 2014

Dalam doaku...






Dalam doaku,
Semoga hatiku seluas samudera
Yang mampu menenggelamkan segala cela dan cercamu,
Duhai diri yang selalu merasa sempurna
Dan meniup gelembung-gelembung hitam
Pada raut wajah selainmu

Dan semoga mata batinku
Sebening kristal
Untuk mampu memahami pahit ucapmu
Tajam kata-katamu
Sebagai kepahitanmu yang mungkin sering dikecewakan hidup

Dan semoga sinar mataku
Tak silau oleh sosokmu
Yang mendudukkan dirimu sendiri di tahta raja-raja
Dan merasa berhak mengukur
Mili demi mili retak-retak manusia

Ah, mungkin kau memang makhluk sempurna
Siapa aku bagimu
Kurasa tak ada tempatmu di dunia
Semestinya kamu duduk di sana
Di balik awan bertahta dalam impian
Salam,
Salam bagi kesempurnaan
Biarkan aku dalam damaiku
Memandangi kuncup bunga di balik jendela ruangan kecilku
Dan bersenandung tentang nikmatnya ketidaksempurnaan



Tahukah kamu?
Bahwa manusia justru kehilangan kemanusiawiannya
ketika ia (merasa) sempurna?

Salam,
Salam bagi kesempurnaanmu
Dan biarkan aku dalam heningku
Merasakan hembus angin dan rintik gerimis
Membasahi relung relung lukaku sebagai manusia
Dan mensyukuri tiap detik lupa dan khilafku

Juga tahukah kamu?
Bahwa manusia hanya menjadi manusia
Bila ia tak sempurna?

Namun tampaknya kamu
Terlalu sibuk 
Teramat sibuk
Mematut-matut dirimu
Dalam bening danau 
Danau yang sama, tempat Narsiscus tenggelam dalam dirinya



Surabaya, November 2014
NH

No comments:

Post a Comment